Friday, August 9, 2013

Sekilas Karsinoma Sel Basal

Merupakan tumor maligna kulit yang diduga berasal dari sel primitf selubung akar rambut, sel basal epidermis dan paling sering terdapat di daerah yang terpapar sinar matahari.

Patogenesis:
  • Sel-sel pluripotensial pada stratum basalis epidermis atau lapisan folikular.
  • Tumor di epidermis dan muncul di bagian luar selubung akar rambut dan stem sel folikel rambut di bawah glandula sebasea.
  • Ultraviolet menginduksi mutasi pada gen supresor tumor p53 pada kromosom 17p.

Gambaran Klinis:

Tempat predileksi : muka, kulit kepala, leher dan tubuh bagian atas.Penderita biasanya mengeluhkan luka yang tidak sembuh-sembuh selama beberapa waktu. Trauma yang sangat ringan seperti mencuci muka atau mengeringkan muka dengan handuk dapat menimbulkan perdarahan

Bentuk Klinis:
  1. Tipe Nodular :
    karsinoma-sel-basal-tipe-nodular
    ca sel basal tipe nodular

    Merupakan bentuk paling umum dengan gambaran klinis sebagai berikut :
    - Papul seperti lilin dengan depresi sentral
    - Penampakan seperti mutiara
    - Erosi/ulserasi
    - Perdarahan
    - Kulit keras
    - Batas/tepi yang meninggi
    - Translusen
    - Telangiektasis
    - Riwayat perdarahan bila mengalami trauma ringan

  2. Tipe pigmented :
    Terjadi peningkatan pigmen coklat atau hitam, lebih sering pada orang berkulit gelap, secara klinis menyerupai melanoma maligna
  3. Tipe Kistik :
    Nodul kistik, translusen biru keabu-abuan, mungkin tampak seperti lesikista benigna
  4. Tipe Superfisial :
    Timbul dengan gambaran plaque bersisik atau papul yang berwarna merah muda hingga merah-coklat , tepi meninggi.
  5. Tipe Morfea dan Infiltrasi :
    Merupakan karsinoma sel basal agresif dengan plaq atau papul sklerotik, batas tidak jelas, ada ulserasi, perdarahan dan pembentukan krusta. Diagnosis banding : bekas luka (scar)

Pemeriksaan Penunjang :

  • Histopatologi

Penentuan Stadium :

Penentuan stadium tumor menggunakan klasifikasi menurut UICC seperti digunakan pada karsinoma sel skuamosa. Akan tetapi sering tidak digunakan karena untukepnentuan T (besar tumor primer) sukar dilakukan. N (keadaan kelenjar getah bening regional) dan M (ada atau tidak ditemukan metastasis) secara praktis tidak ada.


Penatalaksanaan :

Pemilihan jenis penata laksanaan didasarkan pada ukuran, lokasi lesi, usia penderita, dapat memberikan hasil kosmetik yang baik, bentuk tumor dan toleransi penderita terhadap tindakan operasi.
Terapi operatif dikombinasikan dengan konfirmasi histologik merupakan prosedur standar penanganan karsinoma sel basal. Defek ditutup dengan cara flap, graft, menjahit langsung kedua tepi lesi (side to side closure) dan penyembuhan sekunder.

Terapi Alternatif :
  1. Cryoterapi dengan nitrogen cair : merupakan terapi alternatif pilihan pertama pada kasus tumor superfisial dengan batas jelas khususnya pada penderita usia lanjut.
  2. Kuretase dan elektrodesikasi : dilakukan pada tumor tipe superfisial atau nodular.Terapi dapat diulang 1-2 kali, cure rate mencapai 90% pada low risk BCC.
  3. Radioterapi : Dilakukan pada kasus yang tidak dapat dioperasi atau post operasi mikro atau makroskopi dan rekuren/residif.
  4. Imunoterapi lokal dan sistemik dilakukan pada karsinoma sel basal multipel
  5. Sitostatik (5-fluorouracil)
  6. Kombinasi cisplatin dengan 5-fluorouracil dilakukan pada kasus yang bermetastasis.
  7. Pemantauan setelah operasi sangat penting dilakukan untuk melihat kemungkinan terjadinya rekurensi.Frekuensi dan lama pemantauan tergantung pada kasus perorangan.
  8. Pendidikan dan pencegahan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam penatalaksanaan karsinoma sel basal, termasuk pemakaian tabir surya dan pemeriksaan diri sendiri(self examination).