Pemvigus vulgaris merupakan penyakit kulit berlepuh yang perlangsungannya kronis, sering berulang dan tidak diketahui penyebabnya serta membutuhkan perawatan segera.
Diagnosis
Keadaan umum penderita : Jelek. Lesi mulai dari kulit, kepala berambut serta rongga mulut lalu meluas ke seleuruh tubuh, berupa vesikel dan bulla yang mudah pecah, erosi serta pembentukan krusta yang bertahan lama dan meninggalkan bau busuk. Nikolsky sign (+).
Diagnosis Banding
a. Pemfigoid Bullosa
b. Dermatitis herpetiformis
Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan biopsi histopatologis
b. Imunofuoresensi langsung dimana didapatkan adanya antibodi interseluler tipe Ig G dan C3.
Konsultasi
Bagian anestesi untuk mengatur keseimbangan cairan dan gangguan elektrolit.
Perawatan rumah sakit
Rawat Inap
Terapi
a. Kortikosteroid (prednison atau deksametason)
b. Dosis tergantung beratnya penyakit 60-150 mg/hari atau 3 mg/kgBB/hari untuk kasus yang berat
c. Kemudian dosis diturunkan secara logaritmik jika tidak timbul lesi baru dan perbaikan terlihat jelas.
d. Diet rendah garam dan tinggi protein
e. Antibiotik baik sistemik maupun topikal untuk mencegah infeksi sekunder. Antibiotik golongan tetrasiklin atau turunannya (minosiklin) sebagai adjuvan untuk mempercepat penyembuhan.
f. Kompres/mandi dengan larutan permanganas kalikus 1/10.000 untuk menghilangkan bau dan mengelupas krusta.
g. Kombinasi kortikosteroid dengan obat sitostatika (siklofosfamid, azatioprin, metotreksat) untuk mengurangi efek samping dari steroid dosis tinggi dan lama.
Penyulit
Sepsis, kaheksia dan gangguan keseimbangan elektrolit
Lama perawatan
Tergantung pada berat ringannya penyakit (dapat dirawat sampai berbulan-bulan).
Diagnosis
Keadaan umum penderita : Jelek. Lesi mulai dari kulit, kepala berambut serta rongga mulut lalu meluas ke seleuruh tubuh, berupa vesikel dan bulla yang mudah pecah, erosi serta pembentukan krusta yang bertahan lama dan meninggalkan bau busuk. Nikolsky sign (+).
Diagnosis Banding
a. Pemfigoid Bullosa
b. Dermatitis herpetiformis
Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan biopsi histopatologis
b. Imunofuoresensi langsung dimana didapatkan adanya antibodi interseluler tipe Ig G dan C3.
Konsultasi
Bagian anestesi untuk mengatur keseimbangan cairan dan gangguan elektrolit.
Perawatan rumah sakit
Rawat Inap
Terapi
a. Kortikosteroid (prednison atau deksametason)
b. Dosis tergantung beratnya penyakit 60-150 mg/hari atau 3 mg/kgBB/hari untuk kasus yang berat
c. Kemudian dosis diturunkan secara logaritmik jika tidak timbul lesi baru dan perbaikan terlihat jelas.
d. Diet rendah garam dan tinggi protein
e. Antibiotik baik sistemik maupun topikal untuk mencegah infeksi sekunder. Antibiotik golongan tetrasiklin atau turunannya (minosiklin) sebagai adjuvan untuk mempercepat penyembuhan.
f. Kompres/mandi dengan larutan permanganas kalikus 1/10.000 untuk menghilangkan bau dan mengelupas krusta.
g. Kombinasi kortikosteroid dengan obat sitostatika (siklofosfamid, azatioprin, metotreksat) untuk mengurangi efek samping dari steroid dosis tinggi dan lama.
Penyulit
Sepsis, kaheksia dan gangguan keseimbangan elektrolit
Lama perawatan
Tergantung pada berat ringannya penyakit (dapat dirawat sampai berbulan-bulan).