Friday, October 7, 2022

Luka

Halfian Tags

Masalah luka dan penyembuhan sudah ada sejak mulainya kehidupan manusia, sebab pada masa dulu untuk mempertahankan eksistensinya manusia akan selalu dihadapkan pada risiko terjadinya luka/perdarahan. Berkaitan dengan hal ini dapat dikatakan bahwa ilmu bedah merupakan ilmu Kedokteran yang paling tua, dimulai dengan masalah mengatasi luka dan perdarahan. 
klasifikasi-luka
klasifikasi luka
Dewasa ini dengan makin meningkatnya mobilitas manusia dan industrialisasi, maka risiko terjadinya luka pada setiap orang makin besar. Demikian pula pada setiap pembedahan, salah satu hal yang sangat penting adalah bagaimana agar luka yang terjadi pada pembedahan dapat sembuh dengan sebaik-baiknya

Oleh karena itu adalah sangat penting untuk memahami masalah luka dan penyembuhannya sebab bagi seorang dokter kapan saja dan dimana saja dapat diperhadapkan pada hal tersebut.

PENGERTIAN LUKA

Luka atau Vulnus dapat diartikan sebagai putusnya atau hilangnya kontinuitas seluler dan anatomis atau dengan kata lain adalah hilangnya kontinuitas jaringan.
Ada 2 macam luka, ditinjau dari sudut terjadinya yaitu:
  1. Luka yg dibuat di kamar bedah yaitu luka steril.
  2. Luka yang terjadi akibat kekerasan dari luar yaitu vulnus traumatikum.
Dalam hal vulnus traumatikum, maka trauma penyebab luka dapat berupa :
  1. Trauma mekanik : terpotong, terbentur sesuatu, dll.
  2. Trauma termis : terbakar, kena air panas.
  3. Trauma kimiawi : terkena asam/basa keras.
  4. Trauma elektrik : kena arus listrik.
Trauma termis, kimia dan elektrik menimbulkan luka bakar atau combustio yg merupakan topik/pembicaraan tersendiri.
luka-abrasi-ekskoriasi
luka abrasi . ekskoriasi

Trauma mekanik dapat berupa :
  1. Trauma tumpul yang dapat menimbulkan : luka tertutup = vulnus oclusum, luka terbuka = vulnus apertum
  2. Tauma tajam menimbulkan luka terbuka
  3. Tembakan yang menimbulkan vulnus sclopectorum.
  4. Gigitan yang menimbulkan luka gigitan = vulnus morsum.
Macam-macam luka :
  1. Hematoma : perdarahan di bawah kulit
  2. Contusio : luka memar
  3. Abrasio yaitu kerusakan hanya pada lapisan superficial kulit dan
  4. Excoriatie dimana terjadi kerusakan kulit yang lebih dalam. Abrasio dan excoriatie dikenal sebagai luka lecet.
  5. Vulnus scissum atau luka iris. Luka akibat tersayat atau terpotong dimana terlihat bentuk luka teratur dengan tepi rata. Panjang luka lebih besar dari dalamnya luka.
  6. Vulnus ictum atau luka tusuk. Dalam luka lebih besar dari panjangnya luka. Luka tusuk yang menembus suatu tongga tubuh disebut vulnus penetrans, misalnya vulnus penetrans abdominis atau vulnus penetrans thorakalis.
  7. Avulsi jika sebagian jaringan lepas.
  8. Vulnus sclopectorum atau luka tembak dimana boleh terdapat luka tembak masuk yang lebih kecil dari luka tembak keluar.
  9. Vulnus laceratum atau luka robek atau ada juga yang menyebutnya luka compang camping. Disini terlihat luka yang bentuknya tida beraturan.

GEJALA DAN TANDA LUKA

Suatu luka dapat menimbulkan gejala setempat (local) dan umum.

Geala Lokal

1. Nyeri
Akibat kerusakan ujung-ujung saraf sensoris. Intensitas nyeri berbeda-beda tergantung pada :
  • Berat/luasnya kerusakan ujung-ujung saraf.
  • Lokasi luka.Luka lecet, lebih-lebih yang luas, terasa lebih nyeri karena kemungkinan ujung-ujung saraf sensoris yang rusak lebih banyak, dibandingkan dari luka iris. Tempat-tempat tertentu dari tubuh seperti bibir, perineum lebih sensitif hingga perlukaan di daerah tersebut terasa lebih nyeri. Secara umum diketahui bahwa bagian depan tubuh lebih sensitif dari bagian belakang. Nyeri hebat dapat mengakibatkan syok neurogenik.
2. Perdarahan
Hebatnya perdarahan akan tergantung pd : Lokasi lukaJenis pembuluh darah yang rusak. Pada daerah tubuh yang vaskularisasinya lebih baik, jika terjadi luka maka perdarahan akan lebih banyak seperti pada kepala, lebih lebih di daerah scalp.Pada kerusakan kapilaria terlihat darah merembes (oozing), perlukaan vena terlihat darah mancur terus/kontinu, sedangkan perlukaan arteri menyebabkan memancurnya darah secara ritmis / sesuai denyut nadi. Perdarahan yang cukup banyak dapat mengakibatkan syok hemoragik / hipovolemik.

3. Diastase
Luka menganga atau tepinya saling melebar. Besarnya diastase akan tergantung pada bagaimana bentuk luka terhadap garis-garis kerutan kulit (wrinkle lines) termasuk garis-garis ekspresi wajah. Garis-garis ini sebenarnya sesuai atau searah dengan jalannya serat-serat otot yang berada di bawah kulit. Diastase akan minimal jika panjang luka sesuai dengan garis lipatan kulit dan akan sangat menganga jika tegak lurus pada garis-garis tersebut.

4. Gangguan fungsi
Fungsi anggota badan yang luka akan terganggu baik oleh karena rasa nyeri atau karena penyulit yang terjadi seperti kerusakan tendon atau saraf. Dalam hal ini penting sekali pengetahuan topografi atau regional anatomi dalam penaggulangan luka serta pemeriksaan yang teliti pada setiap luka baik melalui eksporasi dan atau pemeriksaan / status bagian distal dari tempat luka. Demikian pula dengan kemungkinan kerusakan pembuluh darah.

Gejala Umum

Gejala / tanda umum pada perlukaan dapat terjadi akibat penyulit yang terjadi seperti syok akibat nyeri dan atau perdarahan yang hebat. Juga pada vulnus penetrans akibat kerusakan pada organ-organ dalam rongga tubuh yang mengalami perlukaan.