Thursday, July 25, 2013

Sekilas Dermatitis Atopik

Merupakan kondisi pada kulit yang ditandai dengan papel eritem serta likenifikasi, kadang-kadang madidans terutama pada wajah dan permukaan ekstensor siku dan lutut serta dihubungkan dengan adanya faktor atopi pada penderita dan keluargnya.

Patogenesis :
  • Belum diketahui
  • Sebagian besar penderita ditemukan riwayat stigmata atopi (asma bronkial, rinitis alergik, konjungtivitis alergik, dermatitits atopik) dalam keluarganya.
  • Juga ditemukan peningkatan jumlah Ig-E dalam serum.
  • Individu dengan kondisi atopi lebih mudah bereaksi terhadap antigen lingkungan (makanan dan inhalan), menimbulkan sensitisasi tipe dadakan / alergi anafilaksis (reaksi alergi tipe 1).
  • Rasa gatal (pruritus) dan reaktivitas kulit yang kuat merupakan tanda penting pada dermatitis atopik.
Diagnosis :
  • Sangat gatal - stigma atopi - bersifat krnonis residif
  • Umur 2 bulan - 2 tahun, 4- 10 tahun dan di atas 12 tahun.
  • Simetris dan bilateral pada pipi, fossa kubiti dan poplitea.
  • Effloresensi : Polimorf (eritema, papel, vesikel, erosi, ekskoriasi, skuama dan krusta)
Diagnosis Banding :
  • Dermatitis seboroik
  • Dermatitis kontak
  • Dermatitis numularis
  • Sindrom wiskot-aldrich
  • Darier disease
Pemeriksaan Penunjang :
  • Prick test (tes tusuk menggunakan alergen hirup dan alergen makanan)
  • Kadar Ig-E total da Ig-E spesifik berdasarkan hasil prick test.
Konsultasi :
  • Bagian THT dan Interna
Perawatan :
  • Rawat jalan poliklinik
Terapi :
  • Hindari faktor penyebab eksaserbasi : perubahan suhu yang mendadak, sering menggunakan sabun, pakaian wool terlalu ketat, garukan keras, faktor emosi, iklim, diet (susu, telur, gandum).
  • Sistemik :
    1. Antihistamin (sebagai anti pruritus dan sedasi) :
      • Difenhidramin HCl secara i.m 10-20 mg/dosis, 3 kali per/hari sedangkan dosis untuk anak 0,5 mg/kgBB/dosis, 3 kali/hari.
      • Klorfeniramin maleat dengan dosis 3-4 mg/dosis sebanyak 3x/hari. Dosis untuk anak 0,09 mg/kgBB/dosis, 3 kali sehari.
      • Prometasine HCl dengan dosis 25-50 mg/dosis, 2-3 kali sehari. Dosis bayi 2,5-5 mg/kgBB/hari, 1-2 kali/hari, sedangkan dosis anak 5-10 mg/kgBB 1-2 kali/hari. 
    2. Kortikosteroid
      Digunakan hanya pada kasus akut dan berat dan diberikan dalam jangka pendek lalu tappering off.
      • Prednison :   5- 10 mg/dosis, 2-3 kali per hari.
      • Deksametason : 0,5-1 mg/dosis, 2-3 kali per hari.
    3. Antibiotika
      • Eritromisin : 250-500 mg/dosis, 3-4 kali sehari, sedangkan dosis anak 15-25 mg/kgBB/dosis, 3 kali sehari.
  • Pengobatan Topikal: tergantung pada keadaan lesinya.
    1. Akut dan eksudatif : kompres larutan faali.
    2. Kering, non eksudatif : kortikosteroid topikal (hidrokortison, diflukortikolon valerat)
Lama Perawatan :
  • Tergantung pada proses penyembuhan luka
Penyulit :
  • Infeksi sekunder