Sunday, July 28, 2013

Urtikaria

Merupakan kelainan pada kulit yang terasa gatal dan panas, ditandai dengan plak eritem yang mula-mula kecil dan semakin digaruk semakin membesar, timbul cepat tetapi hilang perlahan-lahan.

Patogenesis :
Terjadi karena vasodilatasi disertai permeabilitas kapiler yang meningkat sehingga terjadi transudasi cairan yang mengakibatkan pengumpulan cairan setempat sehingga secara klinis tampak edema setempat disertai kemerahan. Di dermis, terjadi infiltrasi sel radang (limfosit, neutrofil, eosinofil) di sekitar pemuluh darah. faktor imunologik lebih berperan pad aurtikaria yang akut, biasanya igE terikat pada permukaan sel mast dan sel basofil.
Bila ada antigen yang sesuai berikatan dengan igE maka terjadi degranulasi sel, sehingga mampu melepaskan mediator. Keadaan ini jelas tampak pada reaksi tipe 1, misalnya alergi obat dan makanan. Komplemen juga ikut berperan, aktivasi komplemen menyebabkan pelepasan anafilaksis agen yang mampu merangsang sel mast dan sel basofil.

Diagnosis :
  1. Eritema disertai edema setempat, berbatas tegas dan kadang-kadang tampak bagian tengah lesi berwarna lebih pucat. Muncul mendadak dan hilang perlahan.
  2. Sangat gatal disertai rasa panas terbakar.
Diagnosis Banding :
  1. Purpura anafilaktoid
  2. Pitiriasis rosea bentuk papuler
  3. Urtikaria pigmentosa
Pemeriksaan Penunjang :
Uji tusuk (prick test)

Konsultasi :
THT, gigi dan interna

Perawatan :
Rawat jalan poliklinik

Terapi :
  1. Anamnese dan pemeriksaan fisis yang cermat dapat membantu menegakkan diagnosis sekaligus mengetahui faktor penyebab / jenis urtikarianya.
  2. Penatalaksanaan ideal : menghindari penyebab, tetapi pada urtikaria kronis penyebab sulit diketahui
    Obat yang dapat digunakan antara lain :
    • Antihistamin
      1. Difenhidramin HCl diberikan secara i.m 10-20 mg/dosis, 2-3 kali/hari. Dosis untuk anak 0,5 mg/kgBB/dosis, 3 kali/hari.
      2. Klorfeniramin maleat dengan dosis 3-4 mg/dosis sebanyak 3x/hari. Dosis untuk anak 0,09 mg/kgBB/dosis, 3 kali/hari.
      3. Prometasine HCl dengan dosis 25-50 mg/dosis, 2-3 kali/hari. Dosis bayi 2,5-5 mg/kgBB/dosis, 1-2 kali/hari. Dosis anak 5-10 mg/kgBB/dosis,1-2 kali/hari.
    • Kortikosteroid
      Digunakan hanya pada kasus berat dan akut serta diberikan dalam jangka pendek lalu lakukan tappering off.
      1. Prednison : 5-10 mg/dosis, 2-3 kali/hari.
      2. Deksametason : 0,5-1 mg/dosis, 2-3 kali/hari.
    • Pengobatan topikal
      Secara simptomatis , sebagai antipruritus bisa menggunakan bedak salisil acid 2,5% atau bedak kocok.
Penyulit :
Angioedema